Foto: Humas KabGor
Dalam sambutannya, Gubernur Riau memberi penghargaan yang luar biasa kepada Bupati Indragiri Hilir, HM Wardan, atas pelaksanaan FKI tersebut. Dengan pelaksanaan FKI tersebut semakin menunjukkan komitmen Bupati Inhil HM Wardan untuk mengangkat kelapa Inhil.
"Dengan penyelenggaraan Festival Kelapa ini, tentu akan memberikan informasi potensi di Inhil ini hingga ke seluruh dunia. Kita berharap dengan ini, akan membawa dampak positif kepada masyarakat Inhil, khususnya para petani kelapanya," tegas gubernur yang biasa disapa Andi Rahman itu pada sambutannya saat membuka pelaksanaan FKI 2017.
Komitmen Bupati Inhil HM Wardan untuk mengangkat potensi kelapa di Inhil, sambung Andi Rahman, merupakan langkah yang luar biasa. Dan mengangkat kelapa berarti mengangkat harkat masyarakat langsung.
"Bicara kelapa berarti bicara rakyat. Sebab, 90 persen dari total perkebunan kelapa itu adalah milik rakyat langsung dan bukan milik perusahaan," katanya.
Dipaparkan Andi, dari 515 ribu hektar lebih luas perkebunan kelapa di Provinsi Riau, 430 ribuan hektarnya atau sekitar 81 persen berada di Inhil. Dengan luasannya yang sangat besar dan mayoritas dikuasai oleh rakyat itu, sambung Andi, tentu harus disikapi oleh Pemkab Inhil untuk jangan ragu mengangkatnya terus.
"Ke depan agar terus memperhatikan kelapa ini termasuk untuk terus pada programnya dalam penyelamatan perkebunan kelapa di Inhil ini. Jangan ragu mendukung perbaikan kelapa rakyat, karena ini akan menopang petani di Inhil," pungkasnya.
Foto: Humas KabGor
Sementara itu Koordinator Koalisi Pemerintah Kabupaten Pemerhati Kelapa (KPK) Prof Dr Nelson Pomalingo yang juga Bupati Gorontalo mengatakan, kegiatan FKI ini menjadi inspirasi bagi dirinya untuk lebih mengembangkan kelapa di Gorontalo. Dia menyatakan salut terhadap pengembangan kelapa di Kabupaten Indragiri Hilir, sehingga kelapa benar-benar telah menjadi budaya di masyarakat. Bahkan kelapa di Kabupaten Indragiri Hilir telah bisa diolah menjadi beragam jenis kuliner, dan jadi inspirasi penciptaan seni tari "Kelapa".
Kegiatan FKI ini, kata Prof Nelson, juga telah mempertemukan para petani, dengan sejumlah pemerintah daerah penghasil kelapa dan investor atau pengusaha. "Selain itu, FKI ini juga dihadiri oleh wakil dari Belanda, China, India, Filipina, dan sejumlah negara lain, sehingga tentu akan berdampak positif bagi pengembangan kelapa ke depannya," tambah Prof Nelson.
Foto: Humas KabGor
Diungkapkannya pula, sejumlah inisiator Koalisi Pemerintah Kabupaten Pemerhati Kelapa pada tanggal 14 September 2017 akan bertemu dengan Menteri Pertanian untuk membahas permasalahan pengembangan kelapa ini. (Humas KabGor)
EmoticonEmoticon