Koordinator Koalisi Pemerintah Kabupaten Pemerhati Kelapa Prof. Nelson Pomalingo Hadiri Festival Kelapa Internasional di Indragiri Hilir

Koordinator Koalisi Pemerintah Kabupaten Pemerhati Kelapa Prof. Nelson Pomalingo Hadiri Festival Kelapa Internasional di Indragiri Hilir
Foto/Humas Kab.Gor
HULONTHALO.net,- Festival Kelapa Internasional (FKI) digelar di Kabupaten Indragiri Hilir, dari tanggal 8 sampai 11 September 2017.  Kegiatan ini diselenggarakan guna memperingati Hari Kelapa se-Dunia yang jatuh pada tanggal 2 September 2017.

Tamu - tamu asing dari berbagai negara hadir dalam festival ini, terutama wakil dari negara yang terhimpun dalam Asian and Pacific Coconut Community (APCC).

Tampak juga hadir, Koordinator Koalisi Pemerintah Kabupaten Pemerhati Kelapa (KPK) Prof Dr Nelson Pomalingo yang juga Bupati Gorontalo, pada pembukaan kegiatan ini, Sabtu pagi tadi (9/9/2017).

FKI ini diisi dengan berbagai kegiatan yang meliputi Gala Diner, Pameran dan Bazar, Field Trip.

Prof Dr Nelson Pomalingo menyambut baik kegiatan FKI ini. "Perkebunan kelapa kita adalah yang terbesar di dunia. Ada tiga juta hektare tanaman kelapa di Indonesia, sehingga kegiatan ini patut kita sambut baik, untuk mengingatkan semua pihak, betapa besarnya potensi kelapa kita,"  ujar Prof Dr Nelson.

Sementara itu, Bupati Kabupaten Indragiri Hilir, HM Wardan mengungkapkan Festival Kelapa Internasional yang digelar di Indragiri Hilir bertujuan untuk mempromosikan potensi investasi usaha kepada dunia terhadap sektor perkebunan kelapa yang besar di kabupatennya.

"Pemkab Inhil membuka pintu investasi bagi pelaku usaha maupun pemerintah yang hendak membangun industri perkelapaan di Kabupaten ini," ujar Wardan dalam sambutan Gala Dinner Festival Kelapa Internasional 2017, Tembilahan, Jumat (8/9/2017).

Ia mengaku, Indragiri Hilir kini membutuhkan peran serta dari pemerintah pusat dan provinsi serta pelaku usaha dalam meningkatkan industri kelapa di Riau. Pasalnya, sekitar 23 persen perkebunan kelapa yang luasnya mencapai 100 ribu hektar kini tengah mengalami kerusakan parah akibat intrusi air laut.

Koordinator Koalisi Pemerintah Kabupaten Pemerhati Kelapa Prof. Nelson Pomalingo Hadiri Festival Kelapa Internasional di Indragiri Hilir
Foto/Humas Kab.Gor
Peran serta tersebut, selain dengan menanamkan investasi di industri kelapa yang mayoritas diproduksi sebagai kopra ini, masyarakat membutuhkan modal untuk menyelamatkan ancaman intrusi dengan pembangunan Trio Tata Air; tanggul, normalisasi kanal dan pintu klap.

"Selama ini masyarakat mengeluhkan ancaman intrusi air laut itu. Kita sudah menemukan caranya, namun banyak masyarakat tidak mempunyai modal yang besar untuk membangun tanggul, pintu klap maupun menormalisasi kanal," ujar Wardan.

Di Kabupaten yang berjuluk Negeri Seribu Parit tersebut terdapat 429.110 hektare hamparan kelapa.

Bupati Inhil, HM Wardan berharap, dengan FKI ini peluang investasi di sektor perkebunan di Negeri Hamparan Kelapa Dunia ini.

"Masyarakat juga ingin stabilitas harga Kelapa. Dulu harga kelapa Rp 500 per butir, 3 tahun terakhir ini harga Kelapa naik hingga Rp 3.400 per kg, beberapa bulan ini sempat turun hingga Rp 1.700 per butir. Alhamdulillah hingga hari ini kelapa naik menjadi Rp 2.200 per kg," kata Wardan. (HumaKabGor)


EmoticonEmoticon